Postingan

Profil Anjungan DKI Jakarta

Gambar
Anjungan DKI didirikan di kompleks Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Diresmikan pada tanggal 21 Agustus 1974 oleh Bapak Ali Sadikin mantan Gubernur DKI Jakarta, Anjungan ini menempati wilayah seluas 6.800 meter.  Dengan didirikannya gedung Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah ini, diharapkan masyarakat mendapatkan suatu sarana informasi yang lengkap mengenai perkembangan budaya Betawi dan kota DKI Jakarta. Informasi yang dihadirkan sendiri meliputi tahapan pengembangan serta pembangunan kota, bentuk pemerintahan, serta keadaan masyarakat yang tinggal di DKI Jakarta semenjak zaman Kerajaan Pajajaran, zaman Kolonial Belanda, sampai kepada zaman kemerdekaan di akhir abad ke-20. Anjungan DKI Jakarta di Taman Mini Indonesia Indah ini memiliki arsitektur yang memadukan gaya modern dan tradisional. Gedung utama sendiri adalah bangunan modern dengan berbagai peralatan yang canggih, sementara ornamen-ornamen sekitarnya khas menonjolkan budaya

Selayang Pandang Suku Betawi

Gambar
Suku Betawi adalah kelompok masyarakat yang mendiami kota Jakarta dan sekitarnya, dan merupakan keturunan dari penduduk Batavia (nama Jakarta pada zaman kolonial) dari abad ke-17. Nama Betawi sendiri berasal dari pelafalan lokal masyarakat Jawa dan Sunda yang mengacu kepada kota Batavia, ibukota kolonial Hindia Belanda pada masa penjajahan. Setelah melalui proses pembauran dan pernikahan dari masyarakat berbagai suku bangsa, lahirlah kristalisasi dari kebudayaan-kebudayaan ini yang secara kolektif saat ini disebut sebagai Suku Betawi. Sebelum ada yang disebut masyarakat Betawi, di Jakarta telah tinggal berbagai suku bangsa yang kebanyakan datang guna memenuhi kebutuhan pemerintah kolonial Belanda akan tenaga kerja, maupun mereka yang mengadu peruntungan di Batavia waktu itu. Pengaruh kebudayaan yang telah ditinggalkan mereka kemudian berkombinasi dengan budaya masyarakat berbagai bangsa yang turut meramaikan kehidupan Batavia, dari Tiongkok, Belanda, Portugis, Arab maupun Indi

Nyok !! Kite ke Lebaran Betawi 2017 di Setu Babakan

Gambar
Lebaran Betawi 2017 di Perkampungan Betawi Setu Babakan, Jagakarsa, Jakarta Selatan, digelar mulai hari ini, Sabtu (29/7/2017). Ribuan pengunjung memadati lokasi gelaran, bernostalgia dengan Jakarta tempo dulu atau sekedar menghabiskan akhir pekan. Sesampainya di Perkampungan Betawi, pengunjung disambut sepasang ondel-ondel ciri khas Ibu Kota Jakarta. Saat masuk, pengunjung bisa mempelajari sejarah dengan mendatangi Museum Betawi. Banyak benda 'tempo doeloe' yang bisa ditengok dalam Museum Betawi. Ada beberapa benda antik yang dipamerkan, seperti golok sorenan, mesin jahit Singer antik, mesin tik, piringan hitam, keris Kiai Djapra Panglima Jayakarta dari Padjajaran, dan tanjidor raksasa. Ada pula berbagai macam lukisan-lukisan yang turut dipajang di sana. Jika masuk ke dalam lagi, para pengunjung bisa menikmati ragam hiburan yang disediakan di atas panggung. Panggung tersebut dikelilingi oleh bangku untuk para pengunjung menonton. Mereka bisa menyaksikan pertunjukan

Takjil Tradisional Khas Betawi

Gambar
Berbuka puasa hampir tak pernah bisa lepas dari yang namanya takjil, sebutan  makanan kecil yang khusus untuk membatalkan puasa. Di Jakarta   sendiri, pusat kuliner untuk berburu takjil pun bisa ditemukan di beberapa lokasi seperti Benhil dan Kramat yang telah   lama dikenal sebagai pusat takjil saat Ramadhan. Perlu anda ketahui bahwa masyarakat Betawi juga memiliki takjil yang khas. Apa saja takjilnya ? Es Selendang Mayang      Manis dan segar merupakan gambaran betapa nikmatnya es selendang mayang sebagai takjil.  Minuman yang sering disebut sebagai minuman Betawi Jadul ini sangat cocok untuk   menemani waktu berbuka kita.   Meski agak sulit ditemui, Bahan yang digunakan dalam es selendang   mayang ini sebenarnya cukup sederhana, yakni hanya perpaduan dari kuah santan, gula dan   potongan selendang mayang yang terbuat dari sagu, tepung beras atau tepung hunkwe yang sudah mulai   jarang diproduksi. Bir Pletok         Mungkin jika berbuka dengan bir puasa kita akan k

Kebudayaan & Kesenian Suku Betawi

Gambar
Masyarakat Betawi pada pergaulan kesehariannya berbicara dengan menggunakan dialek Melayu lokal, yang terkenal dengan Bahasa Betawi. Yang membuat bahasa ini unik adalah penyerapan berbagai dialek dan bahasa lainnya, dan memperkaya penggunaannya dalam masyarakat. Terdapat kata serapan dari bahasa China Hokkian (cepek, gopek); Arab (ane, ente); sampai ke bahasa Belanda (semur, preman). Subangsih bahasa Betawi ini bahkan juga membentuk dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia modern.  Suku Betawi memiliki kesenian dan kebudayaan yang kaya, setelah menyerap berbagai pengaruh dari berbagai suku etnis dan suku bangsa yang tinggal di DKI Jakarta. Hal ini terlihat jelas dari rumah adat, pakaian tradisional, tari-tarian, seni pertunjukan, musik, sastra, kuliner, hingga kebiasaan serta kearifan lokal yang membentuk masyarakat Betawi saat ini. Semua kesenian ini membentuk kekhasan dan ciri yang unik sebagai identitas Betawi. Kesenian Betawi dapat dikategorikan sebagai kesenian rakyat (fo

Musik Tradisional Suku Betawi

Gambar
  Seperti yang telah dibahas pada halaman-halaman sebelumnya, masyarakat Betawi adalah masyarakat yang sangat heterogen dan egaliter. Hal ini dapat dilihat dari alat musik dan jenis lagu tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Betawi pada umumnya. Dengan menyerap pengaruh kebudayaan Eropa, Tionghoa, Arab, Melayu, Sunda dan kebudayaan-kebudayaan lainnya; seni musik Betawi menawarkan pengalaman yang unik, beragam, serta menarik untuk dinikmati dalam perayaan maupun waktu santai sehari-hari. Gambang Kromong         Nama kesenian musikal ini diambil dari nama kedua alat musik yang terkandung di dalamnya, Gambang dan Kromong. Mengambil pengaruh yang dominan dari kesenian musik tradisional masyarakat Tionghoa, Gambang Kromong adalah contoh nyata dari akulturasi dan heterogenitas masyarakat Betawi. Meskipun pada awalnya memainkan lagu yang memiliki lirik berbahasa Tionghoa berbagai dialek, namun seiring waktu Gambang Kromong bisa memainkan musik pop, melayu, dangdut bahkan gambus

Permainan Tradisional Khas Betawi

Gambar
Permainan tradisional khas Betawi merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan yang biasa dilakukan di kalangan anak-anak Betawi bersama teman-teman mereka di waktu senggang.  Namun, meski di Betawi  memiliki banyak permainan tradisional tidak semua orang mengetahui bahwa permainan-permainan itu adalah murni permainan yang lahir di  Betawi ataukah merupakan hasil akulturasia budaya dari berbagi etnis lain yang datang dan menetap di tanah Betawi.  Permainan tradisional anak Betawi bukan sekedar permainan biasa melainkan mengandung unsur-unsur yang mengajarkan kepada anak-anak mengenai  nilai-nilai kehidupan.  Dampu Permainan yang dimainkan anak laki-aki maupun perempuan di Betawi. Diagram dampu digambar di atas tanah dengan torehan batu runcing. Diagram dampu terdiri dari 5 block, dimana masing-masing block mengandung makna tertentu yaitu gunung, rumah, dan tangga. Dampu dibuat dengan tinggi sekitar 3 meter, dan sisi yang paling lebar sekitar 1,20 meter. Pletok